Kamis, 19 Juni 2014

[EXTRA 1]

“Hey, Gi-gina….”
“Ya, Yoga….” Sebuah suara lembut seorang gadis menjawab panggilanku.
Ada sesuatu yang ingin kutanyakan.”
“Oh, baik, tapi sambil duduk aja, gak enak kalau sambil berdiri kaya gitu!”
Dia menyuruhku untuk duduk dibangku yang berada didepan mejanya. Sekarang Kami sedang saling berpandangan satu sama lain.
“Oh, iya Gina….”
“Nn?”
Dia membalas panggilaanku dengan senyuman manisnya. 
“Sebenarnya kau ini Laki-laki atau Perempuan?” Aku menanyakan hal yang tolol!
“Tentu saja aku ini perempuan, memangnya aku terlihat seperti apa?” Dia terlihat marah, tapi marahnya malah terlihat lucu dan imut. Sial……
“Ah, maaf, maaaf….. –terus kenapa kamu kemarin menggunakan baju seragam laki-laki?”
“Oh, itu…” Dia terlihat serius kali ini. “karena sewaktu kenaikan kelas aku sempat bertanya pada Ria tentang ‘Dikelas dua nanti, Kamu ingin mempuyai teman seperti apa?’ dan Ria menjawab. ‘Mungkin Aku akan mulai mencari teman laki-laki, karena Ibuku mulai khawatir tentang nasibku yang sampai saat ini belum juga mendapatkan teman Laki-laki. Padahal diumur-umurku seperti ini, harusnya aku sudah punya teman Laki-laki.’ Begitu katanya.”
Gina, sepertinya kau salah mengartikan kata “Teman Laki-laki”-itu. Mungkin maksud Ibunya Ria mungkin “Pacar”, benar, ‘kan?
“ –dan karena alasan itulah, aku akhirnya berpura-pura menjadi laki-laki agar aku bisa jadi Teman Laki-lakinya Ria.” Dia berkata sambil tersenyum. Gina, sebenarnya apa Kau mengerti apa yang dikatakan oleh Ibunya Ria tadi? Aku ingin sekali berkata seperti itu tapi sepertinya tak mungkin.
“Begitu rupanya….. terus kenapa Kau tidak masuk beberapa hari kemarin?” Aku bertanya.
“Aku sebenarnya ingin masuk, tapi karena waktu itu aku belum siap untuk bertemu dengan Ria dengan keadaan seperti laki-laki, jadi aku hanya bisa Diam diruang tata boga.”
“Oh, Diruang sebelah?”
Dia tersenyum malu. Tapi saat dia malu-malu seperti itu malah terlihat sangat manis…..
“Terima kasih~”
“Eh? untuk apa?”
“Untuk berkata kalau aku itu manis.”
“Eh?! Memang aku mengatakanya tadi?!”
“Tentu saja, jelas sekali terlihat dari mukamu.”
Ehhhh… gawat! Gadis ini sepertinya berbahaya, Dia bisa membaca pikiranku….!
<skip>
“Yoga… Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan juga padamu.”
“Ya, katakan saja.”
“Bila nanti Ria memintamu untuk menjadi teman laki-lakinya....” Dia terlihat murung. “ –Apa Kamu akan menerimanya?”
“Tentu saja!” Aku berkata tanpa rasa bersalah.
“Eh?!” Dia tampak terkejut.
Ada apa, Gina? Tiba-tiba murung seperti itu.”
“Jangan…” Tiba-tiba Dia mendesah seperti itu.
“Jangan, jangan apa?”
“Kamu jangan jadi teman laki-lakinya Ria….. Jadi teman laki-lakiku saja…..”
Dia berkata hampir tak terdengar olehku.
“Gina, Bisa Kau ulangi lagi kata-katamu?”
“Jadilah te-te-te-te… ARRGH…… SUDAH CUKUP!!!”
Tiba-tiba saja Dia menutup mulutku dengan kedua tanganya sambil merancau tak jelas.
“Aku tidak bisa mengatakanya….. tak bisa! Aku terlalu malu… MAAF…..!!”
“Ablu ahu… ablu akhu…! Tjahi lebashan ablu bluhu!!” (Aku tahu… aku tahu…! Tapi lepaskan aku dulu!!)
“YOGA, AKU TIDAK MENGERTI KATA-KATAMUU!!!!”
“BLUUUUGHHHH!!”
Aku terus mencoba melepaskan bekapan tanganya pada mulutku, tapi ternyata tenaganya kuat juga. Tapi akhirnya dia mengerti juga dan melepaskan bekapanya itu. Aku mulai kembali mengatur nafasku.
“Aku pikir aku akan mati tadi…..”
“Yoga, maaf….. Aku ada urusan mendadak jadi aku harus pergi sekarang. Sampai jumpa nanti!”
Dia lalu meninggalkanku. Tapi sebelum pergi, aku sempat melihat mukanya yang merah padam seperti orang yang sedang merasa malu. Sebenarnya ada apa dengan Gadis itu?
PLAAAKKK!
Tiba-tiba terdengar suara seperti lembaran kertas yang dipukulkan pada sesuatu.
“Sepertinya perasaanku tak enak…”
Aku pun menoleh kearah suara itu berasal dan saat kulihat, ternyata sebuah pemandangan yang tak pernah aku inginkan selama hidupku.
Aku meihat Mela sedang memegang sebuaah buku paket yang ia gulung seperti karaoket.
“Me-mela, apa yang akan Kau lakukan dengan buku itu?”
“Menurutmu apa, huh?”
“Menurutku-----MAAFKAN AKU!!!”
((Pada akhirnya Yoga tidak selamat dari pertempuran 1001 malam itu, dan… tolong lupakan saja perkataaan saya barusan…)) 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar