“Hey, Gi-gina….”
“Ya, Yoga….” Sebuah suara lembut seorang gadis
menjawab panggilanku.
“Ada
sesuatu yang ingin kutanyakan.”
“Oh, baik, tapi sambil duduk aja, gak enak
kalau sambil berdiri kaya gitu!”
Dia menyuruhku untuk duduk dibangku yang berada
didepan mejanya. Sekarang Kami sedang saling berpandangan satu sama lain.
“Oh, iya Gina….”
“Nn?”
Dia membalas panggilaanku dengan senyuman
manisnya.
“Sebenarnya kau ini Laki-laki atau Perempuan?”
Aku menanyakan hal yang tolol!
“Tentu saja aku ini perempuan, memangnya aku
terlihat seperti apa?” Dia terlihat marah, tapi marahnya malah terlihat lucu
dan imut. Sial……
“Ah, maaf, maaaf….. –terus kenapa kamu kemarin
menggunakan baju seragam laki-laki?”
“Oh, itu…” Dia terlihat serius kali ini. “karena
sewaktu kenaikan kelas aku sempat bertanya pada Ria tentang ‘Dikelas dua nanti,
Kamu ingin mempuyai teman seperti apa?’ dan Ria menjawab. ‘Mungkin Aku akan
mulai mencari teman laki-laki, karena Ibuku mulai khawatir tentang nasibku yang
sampai saat ini belum juga mendapatkan teman Laki-laki. Padahal diumur-umurku
seperti ini, harusnya aku sudah punya teman Laki-laki.’ Begitu katanya.”
Gina, sepertinya kau salah mengartikan kata
“Teman Laki-laki”-itu. Mungkin maksud Ibunya Ria mungkin “Pacar”, benar, ‘kan?
“ –dan karena alasan itulah, aku akhirnya berpura-pura
menjadi laki-laki agar aku bisa jadi Teman Laki-lakinya Ria.” Dia berkata
sambil tersenyum. Gina, sebenarnya apa Kau mengerti apa yang dikatakan oleh
Ibunya Ria tadi? Aku ingin sekali berkata seperti itu tapi sepertinya tak
mungkin.
“Begitu rupanya….. terus kenapa Kau tidak masuk
beberapa hari kemarin?” Aku bertanya.
“Aku sebenarnya ingin masuk, tapi karena waktu
itu aku belum siap untuk bertemu dengan Ria dengan keadaan seperti laki-laki,
jadi aku hanya bisa Diam diruang tata boga.”
“Oh, Diruang sebelah?”
Dia tersenyum malu. Tapi saat dia malu-malu seperti itu malah terlihat sangat manis…..
“Terima kasih~”
“Eh? untuk apa?”
“Untuk berkata kalau aku itu manis.”
“Eh?! Memang aku mengatakanya tadi?!”
“Tentu saja, jelas sekali terlihat dari
mukamu.”
Ehhhh… gawat! Gadis ini sepertinya berbahaya, Dia
bisa membaca pikiranku….!
<skip>
“Yoga… Sebenarnya ada yang ingin kutanyakan
juga padamu.”
“Ya, katakan saja.”
“Bila nanti Ria memintamu untuk menjadi teman
laki-lakinya....” Dia terlihat murung. “ –Apa Kamu akan menerimanya?”
“Tentu saja!” Aku berkata tanpa rasa bersalah.
“Eh?!” Dia tampak terkejut.
“Ada
apa, Gina? Tiba-tiba murung seperti itu.”
“Jangan…” Tiba-tiba Dia mendesah seperti itu.
“Jangan, jangan apa?”
“Kamu jangan jadi teman laki-lakinya Ria…..
Jadi teman laki-lakiku saja…..”
Dia berkata hampir tak terdengar olehku.
“Gina, Bisa Kau ulangi lagi kata-katamu?”
“Jadilah te-te-te-te… ARRGH…… SUDAH CUKUP!!!”
Tiba-tiba saja Dia menutup mulutku dengan kedua
tanganya sambil merancau tak jelas.
“Aku tidak bisa mengatakanya….. tak bisa! Aku
terlalu malu… MAAF…..!!”
“Ablu ahu… ablu akhu…! Tjahi lebashan ablu
bluhu!!” (Aku tahu… aku tahu…! Tapi lepaskan aku dulu!!)
“YOGA, AKU TIDAK MENGERTI KATA-KATAMUU!!!!”
“BLUUUUGHHHH!!”
Aku terus mencoba melepaskan bekapan tanganya
pada mulutku, tapi ternyata tenaganya kuat juga. Tapi akhirnya dia mengerti
juga dan melepaskan bekapanya itu. Aku mulai kembali mengatur nafasku.
“Aku pikir aku akan mati tadi…..”
“Yoga, maaf….. Aku ada urusan mendadak jadi aku
harus pergi sekarang. Sampai jumpa nanti!”
Dia lalu meninggalkanku. Tapi sebelum pergi, aku
sempat melihat mukanya yang merah padam seperti orang yang sedang merasa malu.
Sebenarnya ada apa dengan Gadis itu?
PLAAAKKK!
Tiba-tiba terdengar suara seperti lembaran
kertas yang dipukulkan pada sesuatu.
“Sepertinya perasaanku tak enak…”
Aku pun menoleh kearah suara itu berasal dan
saat kulihat, ternyata sebuah pemandangan yang tak pernah aku inginkan selama
hidupku.
Aku meihat Mela sedang memegang sebuaah buku
paket yang ia gulung seperti karaoket.
“Me-mela, apa yang akan Kau lakukan dengan buku
itu?”
“Menurutmu apa, huh?”
“Menurutku-----MAAFKAN AKU!!!”
((Pada akhirnya Yoga tidak selamat dari
pertempuran 1001 malam itu, dan… tolong lupakan saja perkataaan saya barusan…))